Tak pernah terbayangkan sebelumnya untuk mendaki gunung ini, gunung berapi tertinggi di Indonesia, Gunung Kerinci. 3805 meter di atas permukaan laut, sebuah angka yang fantastis bagi seorang newbie macam saya. Dengan pengalaman mendaki hanya Gunung Lawu dan Marapi yang bila dibandingkan dengan Kerinci mah gak ada apa-apanya. Ini sudah bisa masuk kategori nekat!
Tapi, walaupun begitu, saya sampai juga di puncak, dengan bantuan dua orang berpengalaman di rombongan kecil kami. Meskipun newbie, tapi bisa juga berdiri di atap Sumatra, Puncak Indrapura!
Saya mau cerita sedikit soal perjalanan spontan dan ‘nekat’ saya ke Kerinci ini, semoga bisa jadi referensi bagi mereka yang belum pernah ke Kerinci, dan bagi yang sudah pernah mungkin bisa minta tolong bantuan koreksinya ya, 🙂
Berawal dari ajakan masbro @T_TeguhPrasetio, perjalanan ke Kerinci saya mulai dari Batam, kota tempat tinggal nomaden saya. Dari Batam saya menuju Padang, dan dilanjutkan dengan perjalanan darat ke Kersik Tuo. Kersik Tuo merupakan sebuah desa di kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, Indonesia. Dari Kersik Tuo inilah pendakian kami dimulai.
Kami memang hanya berdua dari Batam, tapi akan ada satu orang lagi teman mendaki kami yaitu dari admin @JelajahKerinci, Bang Yudha, yang akan membantu kami menuju puncak Kerinci. Keputusan kami mengajaknya sungguh luar biasa tepat, kanapa begitu? Nanti ada ceritnaya di belakang ya, 🙂
Setelah lima jam perjalanan Padang-Kersik Tuo, luar biasa gilanya (supir travel Sumatra ini pembalap F1 semua! Bikin jackpot genk! -_- ), kami sampai sekitar pukul 03.00 dini hari di basecamp. Basecamp ini merupakan rumah singgah bagi pendaki yang mau naik maupun yang turun. Biasanya jadi tempat sharing ataupun hanya tempat menginab sementara sebelum naik dan pulangnya, seperti kami contohnya. Daripada ngegelar tenda kan? haha
Walau ‘hanya’ tidur 3 jam di basecamp, karena pertimbangan cuaca yang lumayan cerah, kami putuskan untuk memulai pendakian pagi itu juga.
Saya, masro @T_Teguhprasetio, Bang Yudha @JelajahKerinci dan teman-teman dari basecamp di gerbang masuk pendakian Gunung Kerinci.
Dan pendakian kita mulai dengan doa… karena cuaca agak mendung, semoga tidak turun hujan, aminn.
Sekitar pukul 10.00 pagi kami memulai pendakian dari pintu rimba (1800 MDPL), target 8 jam lagi kami sampai di Shelter 3 (3351 MDPL). Rute dan data perjalanan bisa dilihat dibawah ini.
Sekitar pukul 4 sore, disambut badai kabut dan angin kami sampai di shelter 3. Ini 2 jam lebih cepat dari 8 jam target awal. Dengan pertimbangan shetler 3 ini cukup terbuka, dan kondisi badai seperti saat itu, Bang Yudha menawarkan untuk naik lagi ke ‘shelter 4’ yang katanya ada… tapi agak meragukan, karena gak pernah dengar ada shelter 4, hahaha.
Tapi belum sampai setengah jalan kami memutuskan kembali ke shelter 3, badai nampaknya semakin keras dan bahkan membuat kami tak sanggub berucap, kelu, dikarenakan suhu yang mencapai 0 C ~ 5 C. Akhirnya shelter 3 mau tidak mau harus jadi tempat kami bermalam, dengan harapan tenda kami tidak terbang!
Keesokan harinya, menjelang subuh, badai berangsur tenang. Dan kami mendapat sambutan dasyatnya sunrise shelter 3! Alhamdulillah, meski tak di puncak, tapi ini saja sudah luar biasa, 🙂
Sekarang saatnya untuk summit attack!
Butuh 2 jam untuk sampai ke puncak. Setelah harus terpeleset dan terperosok cukup jauh ke sisi tebing, saya berhasil selamat dengan bantuan bang Yudha dan masbro Teguh. Ternyata naik gunung itu butuh skill dan stamina mumpuni! Bukan cuma modal nekat. Ditambah lagi ini Kerinci, track ke puncaknya sedikit agak membingungkan. Sekali saja salah jalan, bisa nyasar ke sisi curam tebing.
Tapi sumpah capek itu terbayar! View dari atas gunung ini luar biasa! Selamat datang di “Atap Sumatra”, Puncak Indrapura! 3805 MDPL!
Buang jauh-jauh kekhawatiran, dan mulailah mendaki! Salam Pendaki 🙂
(All photo belongs to @gardjoew & @T_TeguhPrasetio)
Pingback: Mount Kerinci The Highest Mountain in Sumatra | travellparadise.com
Cita2 kesini tapi belom kesampaian….
Mas Gardjoew, ilustrasi pendakian di blog ini sangat bagus. Izin copy ya.
Mas Arispriyo, terimakasih sudah berkenan mampir dan baca-baca di blog saya, silahkan kalau mau copy, 🙂
petualangan yang sangat berkesan,pengin deh kesana suatu saat nanti
Kak butuh berapa hari dri batam menuju kerinci?
Dwie, naik aja penerbangan sore dari batam ke padang, nanti dari padang pake travel gitu sekitar 6jam ke kersik tuo (kerinci), jadi pagi udah bisa mulai naik ke kerinci, kapan mau berangkat?
Insyaallah target saya habis lebaran mau mendaki gunung kerinci
Salam anak pecinta alam
ADD fb saya: ahmad farhan zaki
Salam, good luck untuk Kerinci-nya